Site icon SIN Sumut

Menlu RI Berikan Inspirasi kepada Perempuan Mediator Perdamaian

Jakarta – “Perempuan adalah agen perdamaian. Melibatkan perempuan berarti memberikan wajah kemanusiaan dalam proses perdamaian” hal ini yang disampaikan Menlu RI Retno Marsudi pada pembukaan Regional Forum of Women Peace Negotiators and Mediators (15/06/2021).

Seperti dilansir dari situs kemlu.go.id, Dihadapan sekitar 450 peserta, Menlu RI membuka kegiatan Regional Forum of Women Peace Negotiators and Mediators yang berlangsung 15 – 24 Juni 2021.

Dalam keynote remarks, Menlu RI menyoroti 3 hal utama yang dibutuhkan untuk memastikan keterlibatan perempuan dalam proses perdamaian yaitu; dukungan politis dari tingkat tertinggi, dukungan teknis dan keahlian, serta dukungan pengiriman misi perdamaian perempuan.

Berdasarkan riset, kontribusi perempuan dalam proses perdamaian terbukti dapat mempertahankan kondisi dan budaya damai lebih lama.

Untuk itu, perdamaian yang berkelanjutan hanya bisa diraih jika kita membuka pintu bagi setiap orang untuk berkontribusi, termasuk perempuan.

Hal itu juga yang sampaikan Menlu RI pada pembukaan Regional Forum of Women Peace Negotiators and Mediators.

Menlu RI menekankan bahwa investasi bagi pemberdayaan perempuan merupakan investasi bagi masa depan yang lebih baik.

Pemajuan kesetaraan gender (PUG) dan isu Women, Peace and Security (WPS) merupakan salah satu isu prioritas kebijakan luar negeri RI.

Berbagai inisiatif dan program telah didorong Kemlu RI terkait PUG dan WPS di tingkat regional antara lain; Regional Traning on WPSASEAN Women Inter-faith Dialogue, memfasilitasi pembentukan Southeast Asia Network of Women Peace Negotiators and Mediators (SEANWPNM), termasuk penyelenggaraan Regional Forum of Women Peace Negotiators and Mediators kali ini.

Regional Forum sendiri merupakan kerja sama Kemlu dengan SEANWPNM yang diselenggarakan dengan mengusung semangat untuk terus mendorong agar perempuan dapat berperan aktif dalam seluruh spektrum proses perdamaian, utamanya sebagai negosiator dan mediator pada perundingan perdamaian.

“Jejaring Perempuan Mediator dapat menjadi platform yang tepat untuk pembelajaran dan mentoring, sekaligus sebagai recruitment pool para perempuan yang bercita cita menjadi mediator perdamaian.”

Dalam kesempatan tersebut, Menlu RI juga mendorong agar jejaring perempuan di kawasan seperti SEANWPNM dapat menjadi wadah rekrutmen untuk mediator dan aktifis perdamaian perempuan.

Mengingat belum banyaknya perempuan yang terlibat langsung dalam berbagai perundingan perdamaian, Regional Forum diharapkan dapat menjadi salah satu platform untuk memberikan kapasitas dasar mediasi perdamaian kepada perempuan serta merintis generasi baru perempuan mediator di kawasan.

Regional Forum of Women Peace Negotiators and Mediators menghadirkan perempuan mumpuni dan berpengalaman dalam resolusi konflik dan bina damai, diharapkan dapat menginspirasi, meningkatkan kapasitas dan mencetak perempuan – perempuan mediator dalam bidang perdamaian.

Rangakaian kegiatannya meliputi Regional Dialogue mengenai peran perempuan dalam perundingan Afghanistan, peran perempuan dan jejaring perempuan dalam penyelesaian konflik di kawasan Asia Tenggara serta workshop untuk meningkatkan kapasitas perempuan dalam bidang negosiasi dan mediasi perdamaian. (*/cr2)

Exit mobile version