oleh

Pastikan Ketersediaan Minyak Goreng, Kapolri Tinjau Pabrik di Cilincing

Jakarta- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan pihaknya akan mengawasi alur distribusi, harga, dan ketersediaan minyak goreng di pasar guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kapolri juga akan melakukan peninjauan secara langsung ke pabrik-pabrik minyak goreng lainnya untuk memastikan ketersediaan stok hingga harga penjualan minyak goreng di pasaran sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 14.000/liter, dilansir beritasatu.com.

“Saya akan melaksanakan pengecekan lagi ke wilayah lain, untuk memastikan kebijakan domestic market obligation (DMO) sudah berjalan dari pabrik minyak goreng sendiri. Khususnya menjual sampai dengan pasar dengan harga Rp 14.000, sesuai dengan apa yang ditetapkan pemerintah,” kata Sigit yang didampingi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi ketika meninjau pabrik minyak goreng PT Bina Karya Prima di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga  Ijeck Target Juarai Kejurnas Reli 2023

Dalam pengecekan tersebut, Sigit menyebutkan dari laporan pihak produsen bahwa telah mendapatkan bahan baku sesuai dengan harga eceran tertinggi.

“Saya bersama Mendag meninjau langsung terkait dengan proses mulai dari kebijakan DMO yang diputuskan beliau. Kami juga bicara dengan para produsen CPO yang memiliki kewajiban DMO. Tadi kita tanyakan dan mendapat jawaban dari produsen CPO dengan harga Rp 9.300. Kemudian diolah dan menjual dengan harga sesuai HET Rp 14.000. Disampaikan bahwa proses produksinya saat ini bisa dua kali lipat dari yang biasanya,” ujar eks Kabareskrim Polri itu.

Dengan harga itu, kata Sigit, pihak produsen mengaku masih mendapatkan margin jika dalam melakukan penjualan minyak goreng dengan harga sesuai kebijakan pemerintah.

Sigit menekankan, pengecekan ke pabrik-pabrik lainnya ke depan, juga bertujuan untuk melihat apa yang menjadi penyebab masih diketemukannya harga minyak goreng yang dijual di pasaran tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga  LBH Pers Luncurkan Protokol Keamanan Jurnalis, Sekjen SMSI: Perlu Diajukan Menjadi Mata Uji Kompetensi

“Tentu ada hal yang nanti akan kita luruskan dan cek juga ke pabrik-pabrik lain. Apakah ada pabrik lain yang produksinya menurun ataukah ada yang tidak produksi sama sekali atau tetap normal. Menjadi catatan kita untuk melakukan pengecekan di tempat lain, terkait dengan adanya perbedaan harga yang terjadi di pasar,” ucap Sigit.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kapolri untuk ikut memastikan produksi minyak goreng di dalam negeri.

“Saya terima kasih ke pak Kapolri di tengah kesibukannya bisa datang melihat sendiri proses DMO dengan domestik price obligation. Ketika dikerjakan dengan baik sebenarnya bisa jalan. Dalam 28 hari terakhir sudah terkumpul lebih dari 500 juta liter minyak goreng yang ada di masyarakat. Tapi keadaannya meskipun barang ada harganya belum sesuai pak Kapolri,” tutur Lutfi.

Baca Juga  PPK Resmi Alihfungsikan Wisma Atlet Kemayoran Sebagai RSD Covid-19

Oleh sebab itu, Lutfi menekankan, pihaknya bersama dengan jajaran kepolisian akan bersinergi memutus praktik-praktik mafia minyak goreng yang memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi.

“Dan sekarang ini kita juga masih melihat kemungkinan karena tingginya harga dunia, menyebabkan orang-orang yang sebelumnya tidak berpikir berbuat curang bisa-bisa berbuat curang. Ini sedang kita cek, kita mau peringatkan terutama bagi mafia-mafia minyak goreng yang berusaha untuk dapatkan keuntungan sesaat, kita datang dan tertibkan, kita sikat bersama,” tutup Lutfi.(*/cr2)

News Feed