Houston, Amerika Serikat – KJRI Houston dan Rice University bekerja sama selenggarakan kuliah yang digelar secara daring mengenai dinamika regionalism di Indonesia dalam konteks ASEAN dan Asia (31/03/2021).
Dalam kuliah tersebut, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan, Siswo Pramono hadir secara daring sebagai narasumber.
Dilansir dari situs kemlu.go.id, Dr. Siswo menyampaikan bahwa ASEAN memiliki peran penting dalam kawasan karena selain memiliki letak yang strategis, ASEAN juga tengah berkembang pesat menjadi pusat ekonomi secara regional di dunia.
ASEAN menjadi organisasi regional yang dipandang sangat kompetitif dan diperhitungkan secara global karena terjadinya pergeseran geopolitik dan geoekonomi di Asia akibat meningkatknya persaingan antara Amerika dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Persaingan ini memunculkan strategi geopolitik yang berfokus pada kawasan Indo – Pasifik yang telah dimiliki ASEAN, antara lain adalah Regional Comprehensive Economic Partnership, ASEAN+3, dan kerja sama lainnya.
Dalam kuliah umum tersebut, Dr. Siswo menekankan bahwa pentingnya kontribusi ASEAN pada tingkat multilateral seperti Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) dan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).
Sebagai anggota ASEAN, Indonesia berkomitmen untuk membawa ASEAN pada tataran multilateral dan berkontribusi pada upaya perdamaian dunia serta kerja sama pada berbagai bidang.
Kuliah umum ini merupakan bentuk kerja sama KJRI Houston dengan berbagai universitas di Amerika Serikat.
KJRI Houston akan merangkul berbagai universitas dan lembaga penelitian di Indonesia dengan Amerika Serikat wilayah South Central pada isu Indo – Pasifik.
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal RI-Houston, Andre Omer Siregar menyampaikan perspektif hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat serta peningkatan kerja sama kawasan Indo – Pasifik di wilayah Amerika Selatan dan Karibia.
“Ini kesempatan baik untuk memberikan pemahaman tentang peran Indonesia di ASEAN dan Asia dengan Amerika Serikat dan karena KJRI Houston menangani 10 negara bagian dan 2 teritori Amerika Serikat, Indonesia dapat mendalami kerja sama dengan pemangku kepentingan di Amerika Selatan dan Karibia,” ujar Konjen Andre. (*/cr2)