Jakarta – Ketua Forum Warga Jakarta dan Analis Kebijakan Transportasi Azas Tigor Nainggolan mengatakan Pemerintah Negara (Pemprov) DKI harus mengambil sikap tegas di jajaran Direksi PT TransJakarta. Jika perlu, direksi TransJakarta akan segera diganti atau diberhentikan.
”Pemprov harus mengambil sikap tegas terhadap para direksi Transjakarta dan mengganti mereka segera,” kata Azaz Tigor, Selasa (7/12/2021) dilansir beritasatu.com.
Ungkapan ini muncul karena dilatarbelakangi rentetan kecelakaan yang dialami bus Transjakarta dalam beberapa waktu terakhir ini.
Saat pertemuan Direktur Utama PT Transjakarta M Yana Aditya dengan DPRD Jakarta, kata Azaz, terungkap ada 502 kecelakaan yang dialami oleh bus Transjakarta sepanjang Januari-Oktober 2021.
Kecelakaan paling banyak disebabkan bus Transjakarta menabrak obyek tertentu atau kecelakaan tunggal, yakni 88% dari total kecelakaan. Sementara 12% lainnya, bus transjakarta ditabrak atau diserempet oleh kendaraan lain.
Data kecelakaan ini belum termasuk kecelakaan pada November 2021, bahwa kecelakaan paling banyak melibatkan bus milik operator PPD yakni 34%, disusul operator Mayasari 32%, Steady Safe 16%, Kopaja 13%, Transwadaya 3%, Pahala Kencana 1% dan Bianglala 1%.
Terbaru, Senin 6 Desember 2021, sekitar pukul 21.00 WIB bus Transjakarta menabrak seorang pejalan kaki hingga tewas di dekat SMKN 57 arah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
“Seperti tidak penanganan dan perbaikan atas pelayanan dan operasional Transjakarta yang terus alami kecelakaan. Bahkan, terkesan para direksi Transjakarta mendiamkan dan diam tidak bekerja memperbaiki semua kecelakaan bus Transjakarta. Bayangkan saja kemarin dalam sehari Transjakarta alami kecelakaan di jalan raya,” bebernya.
“Coba, apakah ini hanya sebuah kecelakaan biasa? Apakah ini produk dari sebuah manajemen Transjakarta yang sudah bobrok? Jelas semua kejadian kecelakaan Transjakarta adalah produk dari sebuah bobroknya atau salah urus dari direksi Transjakarta itu sendiri,” sambungnya.
Menurutnya, semua kejadian dan kecelakaan bus Transjakarta tersebut tidak akan terjadi jika para perusahaan operator dan pengemudinya beroperasi dengan baik.
“Para operator dan pengemudi akan beroperasi baik jika memang seleksi operator dilakukan secara benar oleh direktur pelayanan Transjakarta. Para operator dan pengemudi akan beroperasi baik jika direktur operasional mengawasi operasional dengan baik. Para operator dan pengemudi juga pengguna Transjakarta akan mendapatkan fasilitas aman, nyaman dan selamat jika direktur teknis bekerja dengan baik. Berarti, semua kejadian kecelakaan ini bisa terjadi karena para direksi Transjakarta tidak bekerja dan tidak melayani serta melindungi dan memberikan layanan yang aman, nyaman juga keselamatan kepada pengguna Transjakarta,” imbuhnya.
Tak dapat dipungkiri, kata Azaz, memang ada kesalahan para operator dan pengemudi tetapi itu disebabkan oleh tidak bekerjanya para direksi Transjakarta dalam mengawasi rekrutmen, pelayanan dan operasional para operator juga pengemudi oleh para direksi Transjakarta.
Untuk itu, kata dia, harus dilakukan perombakan jajaran direksi Transjakarta untuk menyelamatkan Transjakarta dari Kehancuran.
“Gubernur Jakarta jangan diam dan segera melakukan penggantian atau perombakan para direksi Transjakarta yang tidak bekerja. Perombakan setidaknya dengan direksi yang bertanggung jawab terkait pelayanan, operasional dan teknis di Transjakarta. Jika tidak dilakukan tindakan, kita patut curiga bahwa Gubernur Jakarta membiarkan dan bisa jadi mendiamkan Transjakarta hancur,” pungkasnya.(*/cr2)