Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Kamis (9/9/2021) bertolak menuju Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka kunjungan kerja.
Kepala Negara bersama rombongan lepas landas menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.
Rencananya setiba di Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin, Kepala Negara beserta Ibu Negara akan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Wajo, menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU. Di Kabupaten Wajo, tepatnya di SMA Negeri 3 Wajo, Presiden Jokowi diagendakan untuk meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi para pelajar dan menyapa para peserta vaksinasi lainnya melalui konferensi video.
Selain di SMA Negeri 3 Wajo, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana juga akan meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Wewangrewu, Kabupaten Wajo. Di sana, kegiatan vaksinasi Covid-19 digelar untuk masyarakat sekitar Kabupaten Wajo.
Setelah itu, Presiden Jokowi akan meninjau sekaligus meresmikan Bendung Gilireng dan Bendungan Paselloreng yang ada di Kabupaten Wajo. Peresmian keduanya dipusatkan di Bendungan Paselloreng, Desa Arajang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo.
Bendungan Paselloreng adalah bendungan kedelapan yang diresmikan Presiden Jokowi pada tahun ini.
Tahun ini, pemerintah menargetkan akan menyelesaikan 17 bendungan yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air. Dari ke-17 bendungan, 7 di antaranya telah diresmikan Presiden Jokowi, yaitu Bendungan Tukul di Pacitan, di Provinsi Jawa Timur, yang diresmikan pada bulan Februari 2021, Bendungan Tapin, Kalimantan Selatan (Februari), Bendungan Napun Gete di Provinsi NTT (Februari), Bendungan Sindang Heula, Banten (Maret), Bendungan Kuningan, Jawa Barat (Agustus), Bendungan Way Sekampung, Lampung (September), dan Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (September). Sedangkan Bendungan Paselloreng adalah bendungan kedelapan yang diresmikan Presiden Jokowi.
Pembangunan Bendungan Paselloreng yang menggunakan dana APBN sebesar Rp 735 miliar, dibangun sejak tahun 2015. Bendungan Paselloreng memiliki daya tampung air hingga 138 juta meter kubik. Diharapkan keberadaan bendungan ini akan berperan sebagai sumber air baku bagi masyarakat di empat kecamatan di Kabupaten Wajo.
Manfaat lainnya adalah sebagai konservasi sumber daya air, pengendalian banjir Sungai Gilireng sebesar 1.002 meter kubik per detik, perikanan air tawar, objek pariwisata, dan sumber energi untuk pembangkit listrik.
Saat berkunjung ke Sulawesi Selatan pada tahun 2018, Presiden Jokowi menyaksikan langsung proses pembangunan Bendungan Paselloreng.
Bendung Gilireng ini akan dimanfaatkan untuk mengairi daerah irigasi Gilireng seluas 8.510 hektare sehingga dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya dari 112% menjadi 300% dengan pola tanam padi-padi-palawija.
Bendung Gilireng yang dibangun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, memiliki lebar 50 meter dengan debit intake sebesar 16,34 meter kubik per detik. Adapun kontraktor pelaksana KSO adalah PT Adhi Karya – PT Jaya dengan anggaran senilai Rp 199 miliar. Sedangkan untuk Paket Pekerjaan Supervisi dikerjakan oleh JO PT Multimera Harapan – PT Oseano Adhitaprasarana senilai Rp 9 miliar.
Potensi Irigasi Bendung Gilireng adalah sebagai sumber air untuk irigasi yang akan disuplai dari Bendungan Paselloreng yang telah rampung pekerjaan konstruksinya.
Selain itu, Bendung Gilireng dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata baru di Sulawesi Selatan sehingga menjadi sumber penghasilan alternatif untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di kawasan sekitarnya.
Mengakhiri rangkaian kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Selatan, Presiden Jokowi akan memberikan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Sulawesi Selatan yang digelar di Hanggar Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Provinsi Sulawesi Selatan, antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo. (*/cr2)
Sumber: banten.siberindo.co