PT Timah Tbk (TINS) mencetak laba tahun berjalan sebesar Rp 270 miliar pada semester I 2021. Berbalik untung dibandingkan periode sebelumnya yang merugi sebesar Rp 390 miliar. Beberapa faktor pendorongnya seperti peningkatan kinerja operasional anak perusahaan, efisiensi, dan kenaikan harga logam timah di pasar komoditas dunia.
“TINS terus berbenah memperbaiki kinerjanya di semester I 2021. Hal ini terlihat dari membaiknya performa finansial yang terus tumbuh dibandingkan periode yang sama sebelumnya,” tulis manajamen dikutip, Jumat (3/9/2021).
Hingga Juni 2021, pendapatan mencapai Rp 5,9 triliun. Adapun Return on Equity (ROE) juga berbalik positif menjadi 51% dibandingkan tahun sebelumnya yang minus 8,1%.
Ebitda melonjak tajam menjadi Rp 1,0 triliun daripada semester I tahun lalu Rp 348 miliar. Ebitda margin semester I 2021 perseroan menjadi 17,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 4,3%.
Utang pada semester I 2021 berhasil ditekan menjadi Rp 5,4 triliun dari sebelumnya Rp 8,8 triliun. Sementara ekuitas tumbuh menjadi Rp 5,3 triliun dari periode sebelumnya Rp 4,8 triliun.
Namun dari sisi aset, TINS mencatatkan Rp 13,5 triliun per 30 Juni 2021, menyusut dibandingkan aset Juni 2020 sebesar Rp 18,4 triliun. Sedangkan kas dan setara kas meningkat Rp 1,3 triliun dibandingkan semester I 2020 sebesar Rp 1,0 triliun.
Saat ini harga jual timah membaik dari US$ 16,461 per metrik ton pada paruh pertama 2021, melesat 69% menjadi US$ 27,858 per metrik ton pada semester I 2021.
Sebagai informasi, operasi anak usaha MIND ID ini tersebar di beberapa wilayah di Indonesia seperti operasi tambang timah di Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 120 Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan luas 428.379 ha dan Provinsi Riau serta Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 7 IUP seluas 45.009 ha.
Sedangkan operasi non-tambang timah tersebar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Banten, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Kalimatan Selatan, dan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Adapun wilayah pemasaran logam timah mencakup pasar luar negeri dan domestik. Ekspor Perseroan di pasar Asia sebesar 55% yang terdiri dari China, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Thailand. Ekspor di Eropa sebesar 27%% dengan negara tujuan Belanda, Italia, Spanyol, dan Turki. Sedangkan di Amerika Serikat, ekspor TINS mencapai 12%. (*/cr2)
Sumber: banten.siberindo.co