Tangerang – Akibat kekurangan siswa, sebanyak 12 Sekolah Menengah Atas Swasta (SMP) di Kabupaten Tangerang, Banten, dihentikan operasionalnya atau ditutup.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tangerang, Saifullah dalam keterangannya, Kamis (9/12/2021) dilansir beritasatu.com.
“Sejak tahun ajaran 2021/2022, ada setidaknya 12 SMP swasta yang harus tutup karena secara berturut-turut tidak ada siswa yang mendaftar di sekolah tersebut. Dan itu sudah tercatat di Dapodik Tangerang dan sesuai aturan Kemendikbud, kalau kejadiannya seperti itu ya harus close,” ungkap Saifullah.
Diterangkan Saifullah, ada beberapa faktor yang memicu belasan SMP swasta tersebut akhirnya gulung tikar karena ketiadaan murid. Salah satunya SMP negeri yang ada di Kabupaten Tangerang terlalu memaksakan menerima siswa melebihi ketentuan 32 siswa dalam satu rombongan belajar atau kelas. Bahkan satu SMP negeri ada yang siswanya dalam satu kelas berjumlah 45 siswa.
“Sehingga ke depan harus diawasi agar SMP negeri tidak melebihi menerima siswa. Itu agar SMP swasta tetap berjalan,” tambahnya.
Selain itu, belasan SMP yang tutup itu tidak bisa menunjukan prestasi sehingga banyak orangtua siswa yang tidak tertarik menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut sehingga menyebabkan sekolah tersebut tidak mendapatkan siswa,.
“Kalau SMP swasta itu harusnya bisa menunjukan prestasi agar bisa menarik simpati orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Kalau tidak bisa ya nasibnya akan seperti 12 SMP itu. Makanya kita berharap semua sekolah di Kabupaten Tangerang harus punya prestasi agar bisa menarik siswa. Dan itu yang kita dorong ke depannya,” tandasnya.(*/cr2)