oleh

Wakil Gubernur DKI Jakarta Terapkan PPKM Level 3 di Tengah Kasus Covid-19

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan alasan Jakarta masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di tengah kasus Covid-19 yang makin terkendali.

Menurut Riza, salah satu alasannya adalah kebijakan PPKM di Jakarta tidak bisa berdiri sendiri, saling terkait dengan daerah-daerah lain yang masuk dalam satu wilayah aglomerasi, yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

“Kenapa PPKM di Jakarta sekalipun Covid-19-nya sudah menurun sangat signifikan, PPKM masih di level 3 karena kita harus memahami Jakarta kan tidak berdiri sendiri,” ujar Riza di Jakarta, Sabtu (25/9/2021).

Menurut Riza, jika pengendalian Covid-19 di Jabodetabek sudah relatif sama baiknya, maka PPKM bakal diturunkan levelnya. Pasalnya, interaksi dan mobilitas warga antara Jakarta dengan Bodetabek sangat tinggi sehingga kebijakan pengendalian Covid-19 pun harus berada pada level yang sama.

Baca Juga  Akhirnya Layanan Angkutan Sampah Beroprasi Kembali

“Ada kota-kota penyangga yang berinteraksi kuat dengan Jakarta sehingga semuanya harus sama-sama baik sehingga baru diturunkan levelnya,” tandas Riza.

Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 di Jakarta dari hari ke hari makin terkendali. Hal ini terlihat dari jumlah kasus aktif Covid-19 yang terus menurun hingga tersisa 2.041 kasus dan positivity rate-nya berada di angka 1%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta per 24 September, tersisa sebanyak 2.041 baik orang yang masih dirawat atau yang menjalani isolasi.

Baca Juga  Instruksi Muzani di Yogyakarta: Setiap Kader Gerindra Adalah Timses Prabowo

Jumlah kasus aktif tersebut turun 54 kali lipat atau sebanyak 111.097 kasus dibandingkan puncak kasus aktif di Ibu Kota yang terjadi pada 16 Juli 2021 lalu. Adapun positivity rate atau persentase kasus positif Covid-19 dalam sepekan terakhir juga mengalami penurunan yang signifikan. Hingga saat ini, positivity rate di Jakarta sudah berada di angka 1%. Angka ini terus menjauh dari ambang batal ideal positivity rate yang ditetapkan oleh WHO, yakni 5%.

Baca Juga  Satgas Covid-19 Lakukan Monitoring dan Evaluasi Penerapan PPKM

Padahal, dalam sepekan terakhir, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan tes PCR sebanyak 118.069 orang. Dari jumlah ini, sebanyak 1.181 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 116.888 orang dinyatakan negatif Covid-19.

Jumlah tes PCR ini sudah melampaui standar minimun yang ditetapkan WHO, yakni 10.645 orang dites PCR per minggu di Jakarta. Hal ini berarti, jumlah tes PCR di Jakarta sudah 11 kali lipat dari standar WHO. (*/cr2)

Sumber: beritasatu.com

News Feed